Tugas Manajemen Umum yg ke 2
- Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
- Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
- Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
- Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan tersebut.
- Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi.
- Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus.
- Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali.
- Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
- http://www.scribd.com/doc/46122293/Empat-Tahap-Dasar-an
- http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=perencanaan+operasional&source=web&cd=1&ved=0CBgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fimages.nisasigit.multiply.multiplycontent.com%2Fattachment%2F0%2FS9ZP2gooCHcAABijioU1%2FPerencanaan%2520Operasional.ppt%3Fkey%3Dnisasigit%3Ajournal%3A26%26nmid%3D332956688&ei=zQ7NTqfwAYHkrAfa4dDtDA&usg=AFQjCNG7MSQtajPeCETnHJvJ6Uoh4VwKyQ&cad=rja)
- http://avin.ngeblogs.com/2009/10/08/pengertian-perencanaan/
- http://shintaemotion1.ngeblogs.com/faktor-waktu-dan-perencanaan/
Penetapan Tujuan
Misi Dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya,
terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud
organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar
yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi
sebagai :
·
Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud
untuk merealisasikan
·
Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
2 unsur penting tujuan adalah :
·
Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
·
Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus
, tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara
operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam
tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen,
sehingga membentuk hirarki tujuan.
1. Pedoman
Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber
Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber
daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar
Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi
4. Standar
Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting.
Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para
anggota
5. Dasar
Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan
organisasi
Fungsi Tujuan Organisasi
Management by Objective (MBO)
Management by Objective ( MBO ) digagas
pertama kali oleh Peter F.Drucker yang merupakan profesor, praktisi konsultan
manajemen dari Claremont Graduate University atau sekarang dikenal dengan nama
Peter F.Drucker and Masatoshi Uto Graduate School of Management.
MBO digagas pada tahun 1954, dengan
tujuan agar para perusahaan dapat berjalan baik harus menetapkan sasaran yang
jelas dan secara terpadu agar goal atau tujuan dapat tercapai secara efektif.
MBO mendorong setiap tingkatan manajemen
berkomitmen untuk partisipasi dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Dalam pelaksanaan MBO ini harus ada kesepakatan antara karyawan dan
pimpinan, agar mereka melaksanakan dan memiliki komitmen yang sama, yaitu :
·
Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan.
·
Perencanaan yang akan dilakukan setiap divisi, untuk mendukung tujuan bersama.
·
Standard pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan.
·
Prosedur untuk mengevaluasi keberhsilan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam MBO,
dibutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak internal di perusahaan.
Pimpinan dan karyawan di dalam
perusahaan harus memiliki kesepakatan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik,
dimana dicapai melalui proses perencanaan dan implementasi, serta melalui
pengawasan bersama dan terintegrasi.
Untuk pelaksanaan MBO, maka di butuhkan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
·
Tahap Persiapan, dimana menyiapkan dokumen-dokumen serta data-data yang
diperlukan.
·
Tahap Penyusunan, dimana menjabarkan tugas pokok dan fungsi-fungsi setiap
bagian dalam organisasi, agar seluruhnya terintegrasi mencapai visi dan misi
yang dicanangkan oleh perusahaan. Merumuskan keadaan sekarang untuk membantu
identifikasi dan antisipasi masalah atau hambatan serta kemudahan-kemudahan.
·
Tahap Pelaksanaan, dimana pelaksanaan seluruh kegiatan dan fungsi manajemen
secara menyeluruh seperti pengorganisasian, pengarahan, pemberian semangat dan
motivasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
·
Tahap Pengendalian, Monitor, Evaluasi dan Penyesuaian, dimana bertujuan
tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana stratejik ( Renstra
) melalui kegiatan keseluruhan dalam perusahaan.
Penilaian Kinerja diukur dengan :
Efesiensi, Efektivitas, Kemanfaatan program dan keberlanjutan program/kegiatan.
Evaluasi dilaksanakan terahadap HASIL (OUTCOMES) PROGRAM yang berupa DAMPAK DAN
MANFAAT.
Dalam penyusunan rencana, maka
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
·
Apa yang akan di kerjakan ? ( What ), tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan
agar tercapainya sasaran.
·
Dimana kegiatan akan dilakukan ? ( Where ), perlu dipertimbangkan tempat
pelaksanaan kegiatan yang dapat mendukung kegiatan perencanaan tersebut.
·
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya ? ( When ), dimana kemampuan untuk
mengatur, memilih dan memanfaatkan waktu yang tepat untuk melaksanakan rencana
dan eksekusi rencana tersebut.
·
Bagaimana, rencana tersebut dilaksanakan ? ( How ), dengan metoda apa
pelaksanaan rencana ini akan di eksekusi.
·
Siapa yang menjadi sasaran ? ( Who ), menentukan siapa sasaran dan siapa orang
yang berkompeten untuk melaksanakan rencana tersebut.
·
Mengapa ini dilakukan ? ( Why ), merupakan jawaban dari seluruh pertanyaan
What, Where, When, How dan Who. Berusaha melihat, apakah rencana-rencana
tersbut apakah memiliki kelemahan.
Daftar Pustaka
Pembuatan Keputusan
Tipe-Tipe Keputusan
Pengambilan keputusan ( Decision making)
: adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
·
Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin,
sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pd manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang,dll.
·
Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian
dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta
analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih
canggih, keputusan alokasi dana promosi.
·
Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen
tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah
untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan
luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan
keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain
adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.
Proses Pembuatan Keputusan
1.
Pemahaman dan perumusan masalah
Manajaer harus menemukan masalah apa
yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan
bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2.
Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu
ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
3.
Pengembangan alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan
menolak kecendrungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang
efektif.
4.
Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang
dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi
dengan alternatif yang realistik serta menilai seberapa baik alternatif yang
diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5.
Pemilihan alternatif terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan
kepada manajer dan ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6.
Implementasi keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran,
mengadakan dan meng alokasikan sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan
wewenag dan tanggung jawab pelaksana tugas, dengan mempewrhatikan resiko dan
ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil.
7.
evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi yang telah diambil harus
selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil
yang diharapkan.
KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Para manejer akan sulit untuk membuat
keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti
pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan
akan gagasan.
1. Pembuatan Keputusan
KelompokBanyak manajer merasa bahwa
keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena
mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan
pembuatan keputusan secara kelompok
Kebaikan
|
1.
Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih
besar.2. Dalam pengembangan alterna-tif, usaha
individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas
dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
3.
Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih
lebar.
4.
Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-ma risiko disbanding
pembuat keputusan individual.
5.
Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok
secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
6.
Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan
berbagai pandangan yang berbeda- beda.
7.
Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru
diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi
dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung
jawab.
8.
Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya
organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
9.
Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat
dengan cepat.
10.
Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
11.
Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan
kelompok.
|
1.
Implementasi suatu keputusan apakah dibuat
oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara
individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan
kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar tanggung
jawab.2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari
waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant
memakan biaya.
3.
Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat
dengan cepat.
4.
Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5.
Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan
kelompok.
|
Daftar Pustaka
·
http://putriluviani.blog.com